Oleh
: M. Mudafsyir Syatibi, Heru Purbo K, Tavia Sundari
Nyeri, peradangan,
ketegangan emosi, dan imobilisasi yang terjadi pasca operasi dapat menimbulkan
lingkaran setan. Rasa sakit, peradangan, ketegangan emosi, dan imobilisasi akan
menimbulkan reflex muscle contraction menimbulkan restricted movement (RM), akan
mengakibatkan circulatory statis dimana akan terjadi ischaemic jaringan dan
terhambatnya proses metabolisme. Circulatory statis akan meningkatkan rasa
sakit dan akan mengakibatkan spasme pada otot. Lingkaran setan ini bila tidak
diputus akan membuat otot kehilangan sifat kelenturannya. Demikian pula jika
sebuah otot dibiarkan pada posisi memendek hanya selama 5 hingga 7 hari akan
memperlihatkan pemendekan perut otot akibat kontraksi dari serat kolagen dan
penurunan jumlah sarcomere serat otot. Faktor pendukung seperti edema,
pendarahan, nyeri, dan cidera pada jaringan lunak bercampur menjadi satu yang
akan meningkatkan pembentukan kontraktur.
Dalam
upaya untuk membantu mengurangi nyeri pada pasien pasca operasi fraktur femur
terutama pada saat latihan gerak fisioterapis dan memberikan stimulasi elektrid
misalnya arus inteferensi, arus dinamis dan juga dengan pemberian Transcutaneus
Electrical Stimulation. Pemberian electroacupuncture, TENS, dan stimulasi lain
(termasuk pijatan) pada titik akupuntur tertentu diyakini dapat mengurangi
nyeri pasca operasi.
Spiritual Emotional Freedom
Technique (SEFT) adalah suatu teknik terapi menggunakan energi
tubuh/energi meridian yang dilakukan dengan memberikan ketukan-ketukan ringan
pada titik-titik tertentu pada meridian tubuh. Arti kata SEFT maksudnya adalah
suatu upaya untuk membebaskan diri dari emosi negatif. Segala gangguan, keluhan
dan penyakit yang terjadi pada pada manusia diyakini disebabkan oleh emosi
negatif. SEFT merupakan versi emosi dari
acupuncture tetapi tanpa menggunakan jarum.
SEFT
sendiri sebenarnya merupakan suatu terapi Psikologi yang
pertama kali ditujukan untuk melengkapi alat psikoterapi yang sudah ada,
seperti contohnya metode desensitisasi atau pengurangan sensitifitas terhadap
pemicu Phobia atau ketakutan yang amat sangat yang seringkali diluar rasio pada
sesuatu. Namun seiring berjalannya perkembangan ilmu kesehatan,
SEFT ternyata juga dapat dipakai untuk terapi nyeri.
Rujukan
:
Abraham,
S.E. 2000. The Pain Clinic Manal. Second
Edition. Lippincott : Williams and Wilkins.
Meliala,
L. 2001. Diagnosis dan Managemen Nyeri
Mutakhir Neuroosteomuskuler. Kelompok Studi Perdossi. Yogyakarta :
Simposium Nyeri.
www.google.images.com
Zainuddin, A.F. 2008. Spiritual Emotional Freedom Technique.
Jakarta : Afzan Publishing.
0 komentar:
Posting Komentar