Selasa, 04 Juni 2013

HIPNOBIRTHING UNTUK PENGURANGAN NYERI PINGGANG PADA KALA I PERSALINAN

Oleh : Zaenal Arifin, Agus Kirwanto, Supiati


Pengalaman ibu yang dialami selama persalinan membawa pengaruh yang besar terhadap masa nifas dan kehamilan dan persalinan selanjutnya. Untuk itu bagi penolong persalinan untuk memenuhi kebutuhan ibu rasa nyaman saat persalinan. Salah satu dari kebutuhan tersebut adalah metode pengontrolan nyeri persalinan. Ibu yang bersalin membutuhkan informasi akurat untuk pengontrolan nyeri yang paling tepat dan efektif baginya dan dukungan untuk menerapkan teknik tersebut pada proses persalinan. Metode yang dapat membantu menurunkan nyeri saat persalinan yaitu menggunakan farmakologi (obat-obatan) maupun non obat yaitu dengan pemijatan atau hipnoterapi.

Teknik non obat salah satunya adalah hypnobirthing yang merupakan paling dikenal saat ini, berada di bawah naungan Hypnobirthing Institute, USA. Hypnobirthing dilakukan pada kala I persalinan ini dengan mengajak pasien berkomunikasi dan memberikan sugesti pada responden bahwa nyeri persalinan dapat diturunkan. Wanita yang dalam kondisi kontraksi saat persalinan mengalami stress dan secara otomatis melakukan reaksi defensive, sehingga menstimulasi mengeluarkan hormon yaitu katekolamin dan adrenalin.

Katekolami akan dilepas dalam keadaan konsentrasi tinggi saat persalinan. Jika calon Ibu tidak bisa menghilangkan rasa takutnya sebelum melahirkan, respons tubuh yang muncul antara lain melawan atau menghindar. Akibat respon tubuh tersebut, rahim menjadi semakin tegang sehingga aliran darah dan oksigen ke dalam otot-otot rahim berkurang, karena arteri mengecil dan menyempit kemudian menyebabkan rasa nyeri.

          Metode hypnobirthing adalah autohipnosis (selfhypnosis) atau sugesti menghadapi kehamilan, sehingga para wanita mampu melaluinya dengan cara alami, lancar, dan nyaman tanpa rasa sakit. Teknik ini berguna untuk kesehatan jiwa janin. Dalam persalinan, rasa nyeri dapat terabaikan dengan relaksasi dan visualisasi, karena dengan pemusatan perhatian pada satu hal saja pada satu waktu. Kondisi rileks memunculkan memunculkan endorphin sebagai anestesi alami yang menggantikan hormon pemicu rasa sakit. Teori gate control dari Melzack dan Wall (1965) mengusulkan bahwa impuls nyeri dapat diatur atau dihambat oleh mekanisme pertahanan di sepanjang sistem saraf pusat. Teori ini mengatakan bahwa impuls nyeri dihantarkan saat sebuah pertahanan dibuka dan impuls dihambat saat sebuah pertahanan tertutup. Upaya menutup pertahanan tersebut merupakan dasar teori menghilangkan nyeri.




Rujukan :
Enkin, M. 2000. Effective Pregnace and Childbirth. Oxford University Press.
www.google.images.com
Yerby, M., Page, A.L. 2000. Pain In Childbearing : Key Issues In Management. London : Balliere Tindall.

1 komentar: