Selasa, 04 Juni 2013

CAPD, PENATALAKSANAAN GAGAL GINJAL TERKINI

Oleh : kompas.com, infopenyakitdalam.com

Bagi para penderita gagal ginjal, kegiatan cuci darah adalah suatu keharusan. Biasanya, para penderita ini melakukan hemodialisis (cuci darah melalui mesin) 2-3 kali dalam seminggu di Rumah Sakit. Namun, dalam 4 tahun terakhir mulai disosialisasikan sebuah alternatif dimana penderita dapat melakukan cuci darah sendiri di rumah. Metode tersebut dikenal dengan  continous ambulatory peritoneal dialysis (CAPD).
CAPD merupakan sebuah kateter yang dipasang di dalam perut, ke dalam rongga peritoneum. Pemasangan ini dilakukan melalui tindakan operasi. Setelah kateter tersebut terpasang, lalu digunakan cairan dialisat, yang sering dipakai adalah Dianel Baxter dari Kalbe untuk membilas rongga peritoneum tempat bersarang kateter. Ini berfungsi sebagai sarana cuci darah, yang berlangsung sepanjang hari.
          Yang membuat CAPD ini lebih unggul daripada cuci darah (hemodialisa) yaitu dapat dilakukan sendiri di rumah atau di tempat kerja. Yang terpenting bila menggunakan CAPD mesti selalu menjaga kebersihan tubuh dan menjaga keteternya tidak terinfeksi. Infeksi yang lazim terjadi adalah peritonitis (infeksi pada peritoneum). peritoneum sebagai membrane semi permeable yang berfungsi sebagai tempat yang dilewati cairan tubuh yang berlebihan dan solute yang berisi racun yang akan dibuang. Cairan dimasukkan melalui sebuah selang kecil yang menembus dinding perut ke dalam rongga perut. Cairan harus dibiarkan selama waktu tertentu sehingga limbah metabolik dari aliran darah secara perlahan masuk ke dalam cairan tersebut, kemudian cairan dikeluarkan, dibuang, dan diganti dengan cairan yang baru.

(CAPD Instructions)

www.youtube.com



Rujukan :
www.google.images.com
www.infopenyakitdalam.com
www.kompas.com
www.youtube.com

2 komentar:

  1. nambahin aja, kalo gagal ginjal yang pake CAPD itu kebutuhan proteinnya lebih tinggi dari gagal ginjal hemodialisa, yaitu 1,5 gram/kg BBI

    BalasHapus